Konsumsi Makanan Berlebih Jadi Masalah Serius, Ini Dampak Yang Harus Diketahui

konsumsi makanan berlebih jadi masalah serius ini dampak yang harus diketahui ee7e7d6

KILASRAKYAT.COM, JAKARTA – jadi masalah serius di Indonesia.

Berbagai dampak yang disebabkan oleh , salah satunya dari aspek kesehatan dan .

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi meningkat dari 25,8 persen pada 2013 menjadi 34,1 persen pada 2018.

Prevalensi diabetes untuk usia di atas 15 tahun pun naik dari 1.5 persen pada 2013 menjadi 2 persen pada 2018.

Tidak hanya itu, berdasarkan laporan Bappenas, konsumsi yang berlebihan juga menimbulkan permasalahan .

Timbulan food loss & waste (FLW) pada 2000-2019 mencapai 115-184 kg/kapita/tahun. Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 213-551 triliun/tahun atau setara 4-5 persen dari PDB Indonesia.

Pengelolaan food loss & food waste berpotensi memberi makan 61-125 juta orang atau setara dengan 29-47 persen dari populasi nasional.

Oleh karenanya setiap orang perlu berkontribusi terhadap keberlanjutan pangan berawal dari rumah, yaitu membuat meal plan sesuai dengan pola gizi seimbang dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Mau Memeriahkan Citayam Fashion Week? Kenali Dahulu 5 Jenis Style Dalam Fashion Ini

Hal ini diungkapkan oleh Eathink Movement, Jaqualine Wijaya dalam acara Road to Eathink Marketfest 2022 yang betepatan dengan World Food Day 2022 di Serpong, Selasa (11/10/2022).

Dengan adanya meal plan, perencanaan konsumsi sudah ditentukan sehingga bermanfaat bagi tubuh sekaligus mengurangi sampah. Menjaga keberlanjutan pangan nasional.

“Butuh usaha bersama, yaitu pemerintah, sektor privat, komunitas, individu termasuk anak-anak muda generasi milenial,” ungkap Jaqualine di Serpong, Selasa (11/10/2022).

Diperingati setiap tanggal 16 Oktober, Hari Pangan Sedunia ditetapkan untuk memperingati berdirinya Organisasi Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah terkait pangan global, regional maupun nasional.

Presiden Joko Widodo sendiri kerap mengingatkan soal ancaman krisis pangan di tengah situasi global yang tak menentu.

Makanan yang dipilih berdampak pada keberlanjutan sistem pangan. Konsumsi makanan yang melebihi angka produksi akan memunculkan banyak permasalahan, mulai dari gizi, sampah makanan hingga agrikultur.

Baca Juga :  Niat Puasa Ayyamul Bidh 31 Agustus 2023 Dan 1 September 2023, Berikut Keutamaannya

Karenanya, menurut Jaqualine, #ourfoodchoicematters untuk keberlanjutan pangan Indonesia yang lebih baik.

Pada kesempatan yang sama Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM, menyebutkan dampak permasalahan konsumsi makanan.

Salah satu permasalahan yang timbul dari konsumsi makanan yang kurang bertanggung jawab adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.

Contohnya, penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, , stroke, diabetes, kanker, gagal ginjal.

“Beberapa penyakit ini tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif,” kata dr Ida menambahkan.

Menyambut Hari Pangan Sedunia, Eathink mempersembahkan festival keberlanjutan pangan, untuk mengajak generasi urban milenial lebih bertanggung jawab dalam mengonsumsi makanan lewat Eathink Market Fest 2022.

Festival ini akan diadakan di Open Door – Flavor Bliss, Alam Sutera pada 15-16 Oktober 2022. Acara akan diisi dengan workshop, talkshow mengenai sustainable & healthy living.

Baca Juga :  Perkin Jaya Kembali Gelar Kontes All Breed Dog Show 2023

Ada pula demo masak oleh alumni MasterChef Indonesia, live music oleh RAN dan sustainable bazaar oleh 50 tenant yang menawarkan bahan makanan ramah lingkungan dan ramah dikantong. Dapatnya tiketnya secara gratis di: https://eathink.id/market-fest/.

Eathink, adalah platform berisi gerakan yang dibuat oleh Food Sustainesia, sebuah bisnis sosial.

Fokus mengajak generasi urban milenial untuk mulai membuat pilihan makanan lebih baik, serta mengenal sistem pangan yang berkelanjutan (food sustainability) lewat serangkaian kampanye dan edukasi.

Kegiatan ini pun diapresiasi oleh Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal. Menurutnya, acara ini sejalan dengan misi Hari Pangan Sedunia 2022 yang ingin mengubah cara masyarakat memproduksi dan mengonsumsi makanan.

“Agar tercapai empat hal perbaikan – perbaikan produksi, perbaikan gizi, perbaikan lingkungan dan perbaikan kehidupan, tanpa meninggalkan siapa pun” ungkapnya.