KILASRAKYAT.COM, Demikianlah bacaan niat puasa Ayyamul Bidh lengkap dengan keutamaannya.
Mengutip dari Panduan Lengkap Ibadah Muslim karya Ust. M Syukron Maksum, Puasa Ayyamyul Bidh dilaksanakan pada pertengahan bulan yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya dalam penanggalan Islam.
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan selama tiga hari pada pertengahan bulan, bertepatan dengan terangnya bulan.
Ayyamul Bidh merupakan amalan puasa sunnah yang jika dilaksanakan mendapat pahala, dan jika tidak dilaksanakan juga tidak menimbulkan dosa.
Puasa Ayyamul Bidh juga diartikan sebagai puasa pada hari putih, karena waktunya bertepatan dengan waktu paling terangnya bulan.
Berdasarkan perhitungan kalender Islam menurut Kementerian Agama, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan mulai hari ini 30 Agustus 2023, serta 31 Agustus 2023 dan 1 September 2023.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Shafar 1445 H, berdasarkan perhitungan penanggalan Hijriah milik Kementerian Agama (Kemenag):
– Puasa Ayyamul Bidh hari pertama : Rabu, 30 Agustus 2023/13 Shafar 1445 H
– Puasa Ayyamul Bidh hari kedua : Kamis, 31 Agustus 2023/14 Shafar 1445 H
– Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga : Jumat, 1 September 2023/15 Muharram 1445 H.
Saya niat puasa di hari putih sunnah karena Allah SWT
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunatan lillaahi ta'ala.
Itu berarti:
“Saya niat puasa pada hari putih, sunnah karena Allah ta'ala”.
Pentingnya Puasa Ayyamul Bidh, diambil dari Panduan Lengkap Ibadah Muslim karya Ust.M. Sinkronisasi Sempurna:
1. Puasa Ayyamul Bidh sama saja dengan puasa sepanjang waktu
Ada nilai penting puasa sunnah tiga hari dalam sebulan, yaitu seperti puasa sepanjang waktu.
Puasa 3 hari sudah cukup mewakili nilai yang sama dengan puasa seumur hidup.
Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam sebuah hadits, “Puasa tiga hari setiap bulannya ibarat puasa seumur hidup (sepanjang waktu).” (Mutafaq alaih).
2. Berpuasa dengan mengikuti anjuran Nabi SAW
Nabi SAW menganjurkan umat Islam untuk melakukan puasa sunnah.
Dalam hadis disebutkan bahwa, nasehat ini tidak boleh ditinggalkan semasa hidup.
Wasiat tersebut disampaikan oleh Rasulullah untuk dilaksanakan agar kita memperoleh manfaatnya.
3. Melaksanakan puasa dengan mencontoh kebiasaan Nabi Muhammad SAW
Nabi SAW tidak hanya menganjurkan puasa tiga hari dalam sebulan, namun beliau juga mengamalkannya sepanjang hidupnya.
Berdasarkan kisah Mu'adzah al-Adawiyah ra, beliau pernah bertanya kepada Aisyah ra, “Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulannya?”. Aisyah menjawab, “Ya.” Beliau bertanya lagi, “Bulan apa ini?” Aisyah menjawab, “Tidak masalah bulan apa.” (HR. Muslim).
Bila kita menerapkannya maka kita telah meneladani kebiasaan sehari-hari Nabi SAW yang jelas baik dan bermanfaat.
Rasulullah SAW juga berkomitmen untuk berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 dan tidak pernah meninggalkan amalan tersebut dalam keadaan apapun.
Meski di rumah atau bepergian, Nabi tetap menjalankan puasa sunah Ayyamul Bidh.