Pertama-tama, jika Anda menemui problem yang membutuhkan konversi antara dua skala temperatur berbeda, yaitu skala Celcius dan Kelvin, penting untuk memahami dasar-dasar dari kedua skala tersebut.
Dalam skala Celsius, titik beku air terjadi pada 0 derajat dan titik didihnya terjadi pada 100 derajat. Di sisi lain, dalam skala Kelvin, titik beku air ditetapkan pada 273,15 Kelvin dan titik didihnya pada 373,15.
Melakukan konversi dari derajat Celsius ke Kelvin cukup mudah dengan menambahkan 273,15 ke suhu dalam derajat Celcius. Namun, dalam soal ini, perhitungan sedikit berbeda. Ketika kita berbicara tentang perubahan atau selisih suhu, bukan suhu itu sendiri, transformasi satu skala ke skala lainnya tidak memerlukan penambahan atau pengurangan apapun.
Bagian menyulitkan dari konversi ini sering kali berada di konsep tersebut. Untuk mengkonversi selisih suhu, Anda cukup mengubah derajat menjadi kelvin tanpa menambahkan suatu nilai, karena penambahan ini hanya relevan jika kita mengubah suatu titik referensi (seperti titik didih atau beku), dan bukan perbedaan suhu.
Tepatnya, jika selisih suhu adalah 400°C, maka dalam skala Kelvin, selisih ini juga akan menjadi 400 Kelvin.
Alasan mendasar di balik hal ini adalah bahwa perubahan satu derajat Celsius dan perubahan satu Kelvin sama-sama berarti “perubahan sebanding dalam energi kinetik dari partikel”. Oleh karena itu, jika ada selisih suhu sebesar 400°C, maka selisih ini juga akan menjadi 400 K.
Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa skala Kelvin adalah skala suhu absolut—zero Kelvin adalah absolut zero, di mana semua aktivitas molekular berhenti. Untuk alasan ini, tidak ada yang disebut suhu “di bawah nol Kelvin”.
Secara keseluruhan, penyelesaian sederhana dari soal tersebut didasari oleh pemahaman tentang konsep dasar dalam fisika dan perbedaan antara mengkonversi titik referensi suhu dan mengkonversi perbedaan atau selisih suhu.
